Unstoppable
- Azizah Zahra

- May 6, 2020
- 2 min read
“Kegagalan terjadi jika kita mencoba untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan. Jika khawatir gagal, jangan lakukan apa pun dalam hidup kita”

Ya… padahal kita tahu sendiri jika hidup itu adalah perjuangan untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Dan dalam perjuangan, jatuh, tangisan, dan ragam kerikil yang menyandung adalah kenikmatan tersendiri. Yang kadang itu membuat kita bersyukur dan bisa mengerti akan hidup.
kegagalan itu adalah sunnatullah. Kegagalan itu adalah kepastian yang tak bisa kita elak lagi.
Entah berapa kali aku terjatuh pada sebuah kegagalan. Baik itu dari semesta ataupun akibat pilihan sendiri. Namun aku tetap berusaha untuk bangkit, jatuh lagi, bangkit lagi. Sampai aku lupa berapa kali aku terjatuh pada situasi yang sama. Aku banyak mengalami kegagalan. Bahkan dalam mengenali siapa diriku sendiri dan apa mauku saja aku hampir gagal.
Aku percaya, perjalanan hidup di dunia ini memang tidak mudah. Untuk itu aku dituntut untuk tidak mudah lelah, apalagi sampai menyerah. Memang cukup berat untuk dihadapi sendiri, tapi inilah yang namanya tanggung jawab. Seburuk apapun keadaannya, aku yang memiliki tanggung jawab untuk menghadapinya, bukan orang lain. Dan aku yang memiliki andil atas hidupku.
Pada fase awal mungkin aku terlihat tidak mampu menghadapinya, bingung mencari jalan keluarnya, bahkan merasa tidak memiliki potensi untuk menyelesaikan ini semua. Tapi percayalah itu hanya respon sementara. Karena aku tidak akan membiarkan diriku terpuruk terlalu lama pada keadaan yang tidak membuatku nyaman.
Kegagalan demi kegagalan kulalui, kuhadapi walaupun terkadang di tengah jalan aku mulai ingin menyerah dan lelah mulai menguasai diri, namun aku selalu yakin bahwa ada kemenangan yang ditawarkan jika aku mampu melewatinya. Dan aku ingin kemenangan itu. Saat dilanda lelah dan ingin menyerah, aku kembali bulatkan niat untuk berjalan lagi.
Memang tidak ada yang ingin mengalami kegagalan, tapi apakah ada kata kemenangan dan keberhasilan jika kita belum mencicipi rasanya gagal? Apalah arti sebuah keberhasilan itu? Aku selalu percaya bahwa Tuhan selalu melihat usaha hambanya, mendengar setiap doa yang dilantunkan hambanya. Itulah alasan mengapa aku tidak ingin berhenti.
Dari kegagalanpun aku belajar untuk mengenal orang-orang sekitarku, mengamati mereka yang senantiasa berada disampingku, merangkulku, dan memelukku untuk sekedar menenangkan dan menyemangatiku. Kegagalan mengajarkanku bagaimana rasanya untuk bangkit lagi meminta pada tuhan di setiap doa yang tidak pernah putus. Kegagalan mengajarkanku untuk menghargai waktu yang kumiliki.
Dengan kegagalan aku menjadi lebih kuat, lebih sabar dalam menantikan hasilnya, menikmati prosesnya, menjadi lebih berani. Karena aku yakin, kegagalan akan merubah hidupku menjadi lebih baik lagi. Yang nantinya aku akan berterima kasih pada diriku sudah bersedia berjalan dan bertahan sejauh ini. Aku bersyukur pernah mengalami ini semua.
Selain itu, aku juga melakukan tindakan growth mindset. Suara mana yang kita dengar sepanjang waktu akan menjadi pilihan tindakan yang kita lakukan. Maka, dengarlah baik-baik. Jika kita sama-sama ingin menjadi orang sukses, pikiran growth mindset harus dimiliki.
Pikiran ini juga sudah dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya QS. Ar-Ra’d (13): 11:
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.”
Jadi bagaimana dengan cerita kegagalanmu? 😊



Comments